Buluh yang rendang itu belakang rumah ayah
melambai permai pucuknya menyentuh indah
sesekali bergesel tubuhnya terhimbau irama sayu
resah hati orang tua dari bisikan merdu sang perindu
lelaki perkasa yang hebat pada ajal tersungkur rebah
tajam buluh runcing menusuk kebal alah jampi serapah
pada ceritera sejarah melayu telah lahir sang putera
anak buluh betong yang kacak jadi sebutan buana
rakit buluh berlabuh tenang di hujung muara
sebelum direntap peraih sebagai bahan karyaneka
musim lebaran buluh lemang jadi rebutan seluruh
tak ketinggalan anak desa ribut dengan meriam buluh
buluh tetap buluh dibelah halus diraut cermat
dilentur cantik jadi wau indah penuh nikmat
buluh yang tumbuh melata adalah mahsul istimewa
tercipta dalam seribu guna melakar impian manusia
dari pukulan nasib terkapar lemah seekor ular bisa
dengan sebatang buluh dari seorang tua tak berdaya
melentur buluh, biarlah dari rebung namun takdirnya
rebung menjadi buluh diselimuti miangnya yang kukuh!
ONN ABDULLAH
Ipoh.
2006.
Friday, August 1, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment