Friday, August 1, 2008
MENGINTIP MATAHARI
Pernahkah kaumengintip matahari muncul dari
punggung bukit menabur bakti ~ melunas janji amal
yang asyik menyubur keredupan yang basah
lewat sentuhan embun dan rintik hujan semalaman.
Hari demi hari ia bangkit menjala sinarnya ~ suatu
amanah kecuali hililintar dan kilat menerpa, memintas
langit gemuruh berantakan jadi hujan lebat seakan musibah
tak terduga. Pada taat sekerlip istirahat sebelum ia
meneruskan khidmat alam fanaa hingga lembayung senja.
Di langit keadilan, sinarnya telus menusuk sejengkal
dari ubun-ubun. Tak siapa mampu sembunyi dari
keperitan intipannya ~ lemas seluruh tubuh diramas
rakus peluh keresahan
Bangunlah, orang-orang yang berselimut dari dengkur
kesiangan. Matahari pagi ini, akan terus mengintip kita!
ONN ABDULLAH
Ipoh
2006.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment