Friday, August 1, 2008

JANGAN, JANGANKAU

Ke laut jangan kauturun serkap jerung yang tidur
celahan lumut hidup yang sepi dengan riak gelora
kaujampi harapmu dengan impian yang angkuh
kaubiarkan sedulang resah di dada sang isteri
yang kecamuk dalam penantian jangan kaupukat
serigala jantan yang liar di taman rimba yang hangat
penuh batu pejal yang degil ingin kauruntuh dari mantera
dirimu yang kalut seribu dendam menyala di lidah api
yang pekak dan nanar kaujolok dengan seranah dendam
dalam kalut cinta~ jangan kutip seribu kerikil yang tajam
dijalanan jadi duri menikam ketulan daging beku takkan
mampu kaucuci titik-titik hitam yang karat tanpa risik suci
memecah acuan kedegilan di puncak cinta yang utuh
sendat debu jahil jangan kauseru pelesit jantan hitam
mengosongkan lumut resah di pundak yang liat digayuti
seribu setan yang menggilai atas kegagalanmu mengikis
sombong yang pekat jangan kau ke tanah lembah
jangan kausemah dengan darah jangan kautuba seribu
teka-teki bianglala puaka jangan wujudkan lagenda
baru yang kausumpah pada dendam yang tumbuh
pada segala- segalanya: jangan, jangan kau bertuhankan
Tuhan yang bukan tuhan!

ONN ABDULLAH
Dewan Sastera,
Oktober, 2005

No comments: